Dalam rangka memperkuat manajemen talenta jaksa, Delegasi Kejaksaan Agung dari Biro Kepegawaian pada Jaksa Agung Muda Bidang Pembinaan melaksanakan Benchmarking ke Supreme Prosecution Office (SPO) Korea Selatan pada Sabtu hingga Kamis, 2-7 Maret 2024.
Kegiatan tersebut dilaksanakan untuk pengayaan materi dalam penyusunan manajemen talenta kepegawaian Jaksa sebagai jabatan fungsional yang memiliki kekhususan.
Adapun pelaksanaan benchmarking dilatarbelakangi pentingnya penguatan dominus litis (pengendali perkara pidana) jaksa sebagai officieren van justitie atau magistraat, sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2021 tentang Kejaksaan, yang berdampak pada perlunya perubahan sistem kepegawaian jaksa yang menekankan status jaksa sebagai Aparatur Sipil Negara yang memiliki kekhususan.
Perlu diketahui, benchmarking merupakan istilah yang kerap digunakan dalam manajemen strategi sebagai proses atau teknik manajemen untuk mengukur hasil kerja organisasi/perusahaan, dengan membandingkannya pada ukuran terbaik yang dikenal di lingkungan eksternal organisasi/perusahaan. Dalam hal ini, lingkungan eksternal yang dimaksud ialah SPO Korea Selatan.
"Sebagaimana diketahui, SPO Korea Selatan juga menganut sistem inquisitorial seperti Indonesia, yang menempatkan jaksa dan hakim sebagai pengendali perkara pidana (dominus litis) juga mewakili kepentingan masyarakat umum dalam rangka penegakan hukum,"
ujar Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Ketut Sumedana, dalam Siaran Pers di Jakarta, 17 Maret 2024.
Menurut Kapuspenkum, hal itulah yang kemudian menjadi dasar Jaksa Agung Muda Pembinaan, Bambang Sugeng Rukmono, mengirimkan delegasi untuk melakukan benchmarking dengan SPO Korea Selatan.
Menelusuri Sejarah Kejaksaan Korsel
Pada kegiatan tersebut, mula-mula delegasi Kejaksaan Agung RI mengunjungi museum sejarah Kejaksaan Korea Selatan untuk belajar sejarah perkembangan Kejaksaan dan sistem peradilan pidana dari zaman Joseon, penjajahan Jepang, masa revolusi, hingga Kejaksaan Korea di masa modern.
Jika dibandingkan dan ditelusuri, Jaksa Indonesia pun berakar dari Adhyaksa/dhyaksa dari zaman Majapahit yang se-zaman dengan Kerajaan Joseon, kemudian kedua negara sama-sama bertransformasi menganut sistem Inquisitorial pasca penjajahan Belanda. Hal yang menarik, Presiden Korea saat ini Yoon Suk Yeol adalah mantan Jaksa Agung Korea Selatan periode 2019 s/d 2022.
Bidang Forensik yang Mumpuni
Delegasi Kejaksaan Agung RI kemudian mengunjungi National Digital Forensic Center (NDFC), badan khusus di bawah SPO Korea Selatan yang bertugas memastikan alat bukti elektronik dapat dijadikan alat bukti yang kuat di pengadilan. NDFC ini didukung oleh pegawai forensik yang mumpuni dari lulusan PhD forensik, ilmu komputer, dan ilmu lain yang relevan.
Berdiskusi dengan Kejaksaan Agung Korea Selatan
Kegiatan benchmarking ini dilanjutkan dengan berdiskusi bersama Bagian Perencanaan dan Kerjasama Internasional di Kejaksaan Agung Korea Selatan.
Dalam kesempatan tersebut, Delegasi Kejaksaan Agung Republik Indonesia yang berkunjung ke SPO Korea Selatan adalah Eko Adhyaksono, Andre Abraham, dan Ibnu Sahal. Turut didampingi pula oleh Tenaga Ahli Jaksa Agung, Fachrizal Afandi, serta Konsultan dari PT Arofrasa.
- Arini Saadah
Kunjungan kali ini dipimpin oleh Kepala Biro Hukum dan Hubungan Luar Negeri, Bernadeta Maria Erna Elastiyani.
Baca SelengkapnyaNarasumber pada program tahunan ini adalah Atase Kejaksaan di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bangkok Virgaliano Nahan, S.H., LL.M
Baca SelengkapnyaPelaksanaan kegiatan ini dalam rangka mempersiapkan calon sarjana hukum yang unggul dan profesional dalam pengembangan karier di dunia kerja.
Baca SelengkapnyaPuspenkum terus menyerap inspirasi dari berbagai pihak guna mendapatkan inspirasi dan inovasi.
Baca SelengkapnyaIni jadi pengalaman sekaligus wadah untuk saling mengenal sistem hukum dan penuntutan serta jejaring kerja sama kedua negara.
Baca SelengkapnyaJAM-Pidum menerima kunjungan kehormatan dari Director General of Legislation Coordination Bureau dari MOLEG Korsel.
Baca SelengkapnyaSeleksi diikuti oleh Sebanyak 130 jaksa yang akan disaring untuk dicari 30 jaksa terbaik
Baca SelengkapnyaJAM-Pidsus) mengharapkan ada pendidikan untuk meningkatkan kualitas penanganan perkara di daerah.
Baca SelengkapnyaAudiensi itu dilakukan dalam rangka peningkatan kerja sama yang telah terjalin, khususnya mengawal transformasi positif di institusi Kejaksaan RI.
Baca SelengkapnyaJaksa Agung berterima kasih atas kerja sama dan kontribusi yang telah diberikan selama masa kepemimpinannya
Baca SelengkapnyaSeperti ini tantangan dan perkembangan dalam penanganan perkara koneksitas.
Baca SelengkapnyaKerja sama ini akan memudahkan jaksa dan pegawai Kejaksaan mencari koleksi peraturan perundang-undangan
Baca SelengkapnyaKunjungan kerja Wakil Jaksa Agung RI dilaksanakan dalam rangka meningkatkan indeksasi dan mempersiapkan unit/satuan kerja di lingkungan Kejaksaan RI.
Baca SelengkapnyaJaksa Agung ST Burhanuddin mendorong Kejaksaan untuk melakukan transformasi penegakan hukum modern menuju Indonesia Emas 2045.
Baca SelengkapnyaKajati Riau menerima kunjungan Komisi Kejaksaan RI, Selasa 14 Mei 2024.
Baca SelengkapnyaJAM-Datun mengatakan, FGD ini bertujuan untuk mengungkap peran atau andil kejaksaan selama periode kemerdekaan.
Baca SelengkapnyaJAM-Intelijen menyampaikan, pengalaman membuat disertasi dan proses dalam meraih gelar doktor sangat bermanfaat untuk praktik penegakan hukum.
Baca SelengkapnyaPelatihan ini diikuti perwakilan dari Kejaksaan Tinggi seluruh daerah, yang menjadi pionir dalam implementasi perlindungan data di masing-masing wilayah.
Baca SelengkapnyaDiharapkan kemampuan komunikasi para Jaksa dapat lebih berkembang dalam menyikapi berbagai tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi.
Baca SelengkapnyaTema acara ini Optimalisasi Perencanaan Anggaran Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen untuk Transformasi Penegakan Hukum Modern Menuju Indonesia Emas 2045.
Baca SelengkapnyaUSDOJ OPDAT dan Kejaksaan RI telah lama menjalin kerja sama melalui pelatihan, studi banding, dan menjadi narasumber.
Baca SelengkapnyaBangun Kolaborasi dengan Lembaga Donor dan Mitra Pelaksana untuk Wujudkan Supremasi Hukum
Baca SelengkapnyaJaksa Agung Tutup Musrenbang Kejaksaan 2024: Setiap Butir Pemikiran Mampu Atasi Tantangan Korps Adhyaksa
Baca SelengkapnyaPertemuan tersebut berlangsung mulai 24 September hingga 27 September 2023.
Baca SelengkapnyaTotal sudah ada 534 posko Pemilu yang tersebar di sejumlah wilayah.
Baca Selengkapnya