Para Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) yang baru dilantik di tempat penugasan baru segera menjalankan instruksi Jaksa Agung dengan langsung bekerja pada awal pekan ini. Salah satunya dijalankan oleh Kepala Kejati Sulawesi Selatan, Dr. Didik Farkhan Alisyahdi, S.H., M.H.
Menggantikan Agus Salim yang dipromosikan menjadi salah satu pejabat eselon II di lingkungan Kejaksaan Agung (Kejagung), Kajati Farkhan untuk pertama kalinya memimpin Rapat Paripurna di Gedung Kejati Sulsel setelah menggelar Apel Pagi pada Senin, 27 Oktober 2025.
Rapat Paripurna perdana ini sekaligus menjadi momen untuk perkenalan secara resmi sekaligus penyampaian visi dan misi program kerja utama kepada seluruh jajaran struktural.
Saat sesi perkenalan, Kajati Didik Farkhan berasal dari keluarga tujuh bersaudara dan kini memiliki tiga orang anak ini menceritakan tentang riwayat pendidikan, perjuangan saat kuliah hingga akhirnya diterima bekerja di grup Jawa Pos.
Dalam paparan mengenai program kerja, Kajati Didik Farkhan menyampaikan dirinya bertekan untuk menciptakan suasan kerja yang nyaman dengan menekankan semangat kerja bersama.
Secara spesifik, salah satu program kerja yang diusungnya adalah meningkatkan kesejahteraan pegawai melalui rencana pembangunan mess pegawai. Program ini diakuinya sukses diwujudkannya saat bertugas di beberapa wilayah penugasan sebelumnya.
“Saya berharap tidak ada lagi pegawai kita yang terpaksa kost. Ketersediaan rumah dinas yang layak adalah bentuk perhatian institusi terhadap kesejahteraan pegawai, yang pada gilirannya akan mendukung peningkatan kinerja dan fokus dalam penegakan hukum,” tegas Kajati dalam pengarahannya.
Program selanjutnya yang akan dijalankan Kajati Didik Farkhan adalah perbaikan kualitas pelayanan publik dengan memperbarui Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), menetapkan standar pelayanan untuk saksi di seluruh Kejaksaan Negeri melalui kerja sama dengan Mahkamah Agung, dan meningkatkan layanan e-tilang.
“Saya meminta seluruh pejabat struktural untuk menjadi "role model" dan panutan yang dimulai dari kedisiplinan,” ungkap Didik Farkhan.
Selain itu, Kejati Sulsel di bawah kepemimpinannya ditargetkan harus keluar dari zona aman dan wajib masuk dalam 10 besar nasional di setiap bidang kinerja. Menjelang akhir tahun, masalah penyerapan anggaran menjadi perhatian serius. Terakhir, setiap bidang diinstruksikan untuk memiliki inovasi dan program unggulan yang spesifik.
Rapat Paripurna ini menandai dimulainya komitmen Kejati Sulsel untuk meningkatkan integritas, disiplin, dan inovasi layanan di bawah kepemimpinan baru.
Usai memimpin kegiatan Rapat Paripurna Perdana, Kajati Sulsel Didik Farkhan Alisyahdi melaksanakan peninjauan menyeluruh terhadap fasilitas kantor. Peninjauan dilakukan dari lantai 9 hingga ke area basement.
Dalam kegiatan ini, Kajati Didik Farkhan didampingi oleh Asisten Pembinaan (Asbin) dan Plt. Asisten Pemulihan Aset, dengan aktif mengajukan pertanyaan seputar kondisi dan pemanfaatan aset.
Beberapa fasilitas yang menjadi fokus peninjauan antara lain sarana olahraga berupa lapangan tenis, mess pegawai yang terletak di samping kantor, area Masjid, lapangan upacara, Pos Keamanan Dalam (Kamdal), hingga Pusat Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).
Dari hasil peninjauan tersebut, Kajati meminta agar segera dilakukan pembenahan terhadap beberapa ruangan yang mengalami kerusakan. Beliau menekankan bahwa seluruh sarana dan prasarana yang ada harus dimaksimalkan fungsinya untuk mendukung peningkatan kinerja seluruh pegawai Kejaksaan.
Install Story Kejaksaan
story.kejaksaan.go.id