Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejati Sumut) menggelar Jaksa Masuk Pesantren di Pesantren Al-Kautsar Al-Akbar, Jalan Pelajar Ujung, Kecamatan Medan Denai, Selasa 20 Februari 2024.
“Kehadiran kami ke pesantren ini untuk memberikan pemahaman tentang beberapa hal terutama terkait dengan hukum agar para santri dan santriwati bisa mengenali hukum dan menjauhi hukuman,” kata Kasi Penkum Kejati Sumut, Yos A Tarigan, SH. MH.
Menurut Yos, pada dasarnya manusia diciptakan Tuhan Yang Maha Kuasa dengan membawa sifat baik. Namun, karena faktor lingkungan, manusia ada yang mudah terpengaruh dan akhirnya memiliki perilaku yang menyimpang.
Pada kesempatan itu, Yos juga memperkenalkan jajarannya yang turut hadir, antara lain Koordinator Bidang Intelijen Nanang Dwi Priharyadi, SH, MH, dan Kasi Terorisme dan Lintas Negara Yusnar Yusuf Hasibuan, SH, MH.
Mantan Kasi Pidsus Kejari Deliserdang ini juga memotivasi sekitar 60 santri dan santriwati agar disiplin, rajin belajar, dan mengutamakan ibadah.
Sementara, Nanang Dwi Priharyadi dalam paparannya menyampaikan agar para santri dan santriwati tidak pernah mencoba narkoba. Sekali mencoba, kata dia, maka akan sulit untuk meninggalkannya.
“Narkoba itu merusak otak dan bisa juga merusak masa depan generasi muda kita. Kalau dari sejak generasi muda sudah terkena narkoba, maka ke depan akan mempengaruhi pola pikirnya,”
kata Nanang.
Kasi TP Terorisme dan Lintas Negara pada Aspidum Kejati Sumut, Yusnar Yusuf Hasibuan, membawakan materi tentang terorisme yang menjadi musuh semua bangsa, agama, dan semua orang.
“Tindak pidana terorisme adalah salah satu bentuk kejahatan yang sangat luar biasa, karena modusnya adalah bom bunuh diri, bom rumah ibadah, hotel dan tempat hiburan. Kemudian, aksi terorisme ini tidak memandang siapa pun, kantor Polda Sumut pun pernah dibom oleh pelaku terorisme,” kata Yusnar Yusuf.
Dia berharap santri dan santriwati tak terpengaruh ajaran-ajaran atau ajakan dari oknum yang tak dikenal dan tak jelas.
“Kita semua harus bersatu melawan terorisme, karena terorisme adalah musuh kemanusiaan dan tidak ada tempat untuk terorisme di Indonesia,” katanya.
Sementara itu, Ustad Muhyiddin Yudi, selaku Kepala Madrasah Aliyah, menyambut baik program penyuluhan hukum Jaksa Masuk Pesantren. Dia berharap kegiatan ini bisa berkesinambungan.
“Harapan kami dengan adanya penyuluhan hukum ini, santri dan santriwati di Pesantren Al-Kautsar Al-Akbar memiliki pemahaman tentang hukum dan mengenali hukum. Dengan mengenali hukum, semua santri dan santriwati menjauhi perbuatan yang melawan hukum,” katanya.
- Eko Huda Setyawan
Program Jaksa Masuk Sekolah merupakan upaya preventif agar generasi masa depan bisa `Kenali Hukum Jauhkan Hukuman`
Baca SelengkapnyaVanny mengatakan program JMS ini bertujuan memberikan pengenalan serta pembinaan hukum sejak dini kepada para siswa.
Baca SelengkapnyaTentunya melalui pendekatan materi yang disesuaikan dengan usia anak-anak. Dan pastinya jadi menyenangkan.
Baca SelengkapnyaJMS merupakan program yang berasal dari Kejaksaan RI.
Baca SelengkapnyaBadiklat Kejaksaan Cetak 25 Jaksa Berkompetisi Tangani Perkara Terorisme
Baca SelengkapnyaKegiatan ini ditujukan untuk mempersiapkan jaksa-jaksa yang memiliki kompetensi yang mumpuni dalam menangani Tindak Pidana Teroris.
Baca SelengkapnyaModusnya sampai ada paket murah dan terkadang diberikan gratis dulu untuk mendapatkan pecandu baru.
Baca SelengkapnyaKejaksaan Tinggi Bengkulu bekerjasama dengan BETV menggelar kegiatan 'Jaksa Menyapa' yang disiarkan secara langsung.
Baca SelengkapnyaAcara ini merupakan rangkaian kegiatan Adhyaksa Cup Futsal Turnament 2024 Antar SMA Sederajat dalam rangka Anti Judi Online dengan berolahraga.
Baca SelengkapnyaKejaksaan Tinggi Sumatera Utara menggelar program Jaksa Dalam Jaringan (Daring).
Baca SelengkapnyaKepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan, Agus Salim, menyampaikan welcome speech pada kegiatan Bimbingan Teknis Penanganan Perkara Tindak Pidana Narkotika.
Baca SelengkapnyaJAM-Intelijen Kejaksaan RI mengingatkan posisi Indonesia dalam menanggulangi terorisme masih belum optimal
Baca SelengkapnyaJaksa berakhlak menjadi jawaban terhadap dinamika penegakan hukum yang membutuhkan seorang Jaksa yang tak hanya cerdas, melainkan juga berakhlak.
Baca SelengkapnyaSelain memberikan bantuan kebutuhan untuk anak panti, acara tersebut juga diisi ceramah agama.
Baca SelengkapnyaWakil Jaksa Agung mengatakan, tema PPPJ kali ini relevan dengan penerapan core value berakhlak bagi seluruh aparatur negara, tak terkecuali bagi insan Adhyaksa.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini bertujuan untuk menjawab permasalahan hukum yang ada di Kabupaten Sumbawa Barat khususnya terkait pengadaan barang dan jasa.
Baca SelengkapnyaTim Puspenkum Kejaksaan Agung melaksanakan Penyuluhan Hukum Jaksa Sahabat Masyarakat mengenai Jaksa Garda Desa.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman hukum kepada masyarakat untuk mencegah terjadinya kekerasan terhadap anak dan perempuan disabilitas
Baca SelengkapnyaPuspenkum Kejaksaan Agung melaksanakan kegiatan Penerangan Hukum mengenai pencegahan TPPO dan Korupsi pada Ketenagakerjaan pada Selasa 7 Mei 2024.
Baca SelengkapnyaJaksa Agung menyoroti kejahatan narkotika yang membahayakan generasi bangsa.
Baca SelengkapnyaKajati Riau mengatakan bahwa petuah yang disampaikan UAS dalam tablig akbar ini bisa menjadi nasihat jajarannya dalam melaksanakan tugas.
Baca SelengkapnyaProgram ini dilakukan sebagai sarana untuk menyerap keluhan atau pertanyaan dari masyarakat terkait dengan problematika hukum.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini adalah bentuk edukasi bagi rekan-rekan artis, yang berperan penting dalam masyarakat dan kerap menjadi target para pelaku kejahatan.
Baca SelengkapnyaMenurut Wakil Jaksa Agung, peran Kejaksaan itu sejalan dengan kebijakan pemerintah yang gencar melakukan pembangunan di segala bidang.
Baca SelengkapnyaDir B JAM-Intelijen Ricardo Sitinjak melakukan kegiatan Monitoring & Evaluasi (Monev) serta Kunjungan Kerja di Kejaksaan Negeri Dumai, Rabu 21 Februari 2024.
Baca Selengkapnya