

Tim Jaksa Penyidik pada Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (JAM PIDSUS) Kejaksaan Agung (Kejagung) telah menetapkan 8 tersangka baru dalam perkara dugaan korupsi pemberian kredit kepada PT Sri Rejeki Isman Tbk atau PT Sritex pada Senin, 21 Juli 2025.
Sebanyak 7 dari 8 tersangka itu merupakan pegawai perbankan dari Bank Pembangunan Daerah (BPD) yaitu PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank BJB), PT Bank DKI Jakarta, dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (BPD Jateng).
Sementara 1 tersangka lainnya adalah seorang Direktur Keuangan PT Sri Rejeki Isman Tbk periode 2006-2023 berinisial AMS.
"Bahwa berdasarkan dengan alat bukti yang sudah kami peroleh, antara lain yaitu keterangan saksi tadi sudah disampaikan Kapuspenkum kurang lebih sebanyak 175 saksi dan ahli, serta surat yaitu terkait dokumen terkait dengan proses kredit ini yang telah dilakukan penyitaan oleh penyidik, maka pada hari ini telah dilakukan pemeriksaan terhadap 8 orang saksi yang dipanggil pada hari ini," ujar Direktur Penyidikan JAM PIDSUS Kejagung Nurcahyo J Madyo dalam keterangan pers Selasa, 22 Juli 2025.
Menurut Nurcahyo, tim jaksa penyidik menduga dalam operkara tersebut terdapat kerjasama berupa persekongkolan dalam proses pemberian kredit kepada PT Sritex.
"Di proses penyidikan, hal tersebut (ada keuntungan pribadi yang diperoleh tersangka,red) masih kita dalami. Tapi rangkaian proses penyidikan ini tentunya ada indikasi kickback kepada pejabat bank," ujar Nurcahyo.
Adapun peran dari kedelapan tersangka itu adalah:
Install Story Kejaksaan
story.kejaksaan.go.id