Better experience in portrait mode.
Kejaksaan RI Periksa 10 Saksi Perkara 109 Ton Emas Antam

Kejaksaan RI Periksa 10 Saksi Perkara 109 Ton Emas Antam

Tim Jaksa Penyidik pada Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (JAM PIDSUS) Kejaksaan RI memeriksa sepuluh saksi terkait perkara dugaan tindak pidana korupsi pada pengelolaan kegiatan usaha komoditi emas tahun 2010 sampai dengan 2022, Rabu 12 Juni 2024.

Kejaksaan RI Periksa 10 Saksi Perkara 109 Ton Emas Antam

Para saksi yang diperiksa sebagai berikut:

1. MA selaku Pensiunan Karyawan PT Antam Tbk.
2. MHD selaku General Manager Unit Bisnis Pertambangan Emas (UBPE) Pongkor/Senior Manager Marketing Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia (UBPP LM) periode 2015 s/d 2017 PT Antam Tbk.
3. PRW selaku General Manager Logam Mulia Business PT Antam Tbk periode April 2022 s/d saat ini.
4. APA selaku Finance Manager UBPP LM PT Antam Tbk periode Desember 2014 s/d 31 Maret 2015.
5. IM selaku Treasury Manager PT Antam Tbk periode 2018 s/d saat ini.
6. MAK selaku Trading and Services Bureau Head UBPP LM PT Antam Tbk.

7. ML selaku Manager Finance UBPP LM PT Antam Tbk periode 2010 s/d 2011.
8. IW selaku Manager Finance UBPP LM PT Antam Tbk tahun 2019.
9. YTN selaku Manager Finance UBPP LM PT Antam Tbk periode 2022 s/d saat ini.
10. FR selaku General Trading & Manufactory Senior Officer UBPP LM PT Antam Tbk.

Menurut Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Ri, Harli Siregar, para saksi tersebut diperiksa terkait penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pada pengelolaan kegiatan usaha komoditi emas tahun 2010 sampai dengan 2022 atas nama tersangka TK, HN, DM, AHA, MA, dan ID.

"Pemeriksaan saksi dilakukan untuk memperkuat pembuktian dan melengkapi pemberkasan dalam perkara dimaksud,"

kata Kapuspenkum.

Duduk Perkara

  • Bahwa keenam tersangka yaitu TK, HN, MA, ID, DM, dan AH, masing-masing selaku GM UBPP LM PT Antam Tbk pada kurun waktu tahun 2010 s/d 2021 bersama-sama dengan pihak swasta secara melawan hukum melakukan persekongkolan dengan menyalahgunakan jasa manufaktur yang diselenggarakan oleh UBPP LM.

  • Ternyata kegiatan manufaktur ini tidak hanya digunakan untuk kegiatan pemurnian, peleburan, dan pencetakan, oleh para tersangka, melainkan para tersangka juga meletakkan merek LM Antam dimana para tersangka mengetahui dan menyadari bahwa merek LM Antam tersebut adalah merek dagang milik Antam yang memiliki nilai ekonomis, sehingga untuk melekatkan merek tersebut harus dilakukan melalui kerja sama dengan membayar hak merek kepada PT Antam Tbk terlebih dahulu.
  • Para tersangka pada kurun waktu tersebut telah memproduksi logam mulia dengan merek LM antam secara ilegal sejumlah 109 ton emas (Au).
  • Kerugian negara sampai dengan saat ini masih dalam proses perhitungan.
Kejaksaan RI Periksa 10 Saksi Perkara 109 Ton Emas Antam

Pasal yang disangkakan kepada para Tersangka adalah Pasal 2 Ayat (1) dan Pasal 3 jo. Pasal 18 Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 jo. Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.