

Jaksa Agung RI, ST Burhanuddin mengingatkan jajaran Adhyaksa di seluruh Indonesia untuk menjadikan institusi Kejaksaan sebagai contoh lembaga penegak hukum yang bersih, profesional, dan bebas dari tindakan tercela.
Keberhasilan Kejaksaan, lanjut Jaksa Agung, tidak hanya ditentukan oleh infrastruktur fisik, tetapi juga oleh integritas personal seluruh jajarannya.
Arahan tersebut disampaikan Jaksa Agung saat menggelar Kunjungan Kerja Virtual bersama seluruh jajaran Kejaksaan dari tingkat pusat hingga daerah, termasuk perwakilan di luar negeri pada Selasa, 15 April 2025. Kegiatan ini dalam rangka Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah di lingkungan Kejaksaan RI.
"Idulfitri adalah momentum reflektif yang sangat tepat untuk memperkuat komitmen moral kita, bukan hanya sebagai pribadi yang beriman, tetapi juga sebagai aparatur penegak hukum yang menjunjung tinggi integritas, kejujuran, dan keadilan,” ujar Jaksa Agung yang mengapresiasi dedikasi, loyalitas, dan kerja keras seluruh insan Adhyaksa.
Meski telah mencapai berbagai keberhasilan, Jaksa AGung menegaskan tidak ada lagi ruang untuk toleransi terhadap segala bentuk pelanggaran.
Penyimpangan seperti narkotika, judi online, korupsi, maupun penyalahgunaan wewenang akan ditindak secara tegas tanpa pandang bulu.
Jaksa Agung secara khusus meminta seluruh pimpinan satuan kerja untuk mengoptimalkan pengawasan internal dan melekat (Wasnal dan Waskat), serta meningkatkan peran pembinaan terhadap jajarannya.
Pada bagian lain, Jaksa Agung mengingatkan komitmen Kejaksaan untuk mendukung 17 program prioritas pemerintah dalam RPJMN 2025-2029. Dua program di antaranya adalah swasembada pangan dan ketahanan energi serta program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Dukungan yang diberikan bisa dilaksanakan dengan memberikan terlibat aktif pendampingan hukum dan pengamanan pembangunan strategis.
Kejaksaan.go.id
Terkait dinamikan pembaruan Hukum Acara Pidana (KUHAP) lewat RUU KUHAP, Jaksa Agung menekankan pentingnya peran jaksa sebagai dominus litis, yakni pengendali perkara sejak tahap penyelidikan. Peran ini, tegas Jaksa Aghung, bukan mengambil alih peran penyidik tetap menjamin proses hukum yang adil dan akuntabel sejak awal.
“Kita tidak boleh hanya menjadi penonton. Kita harus aktif memberikan masukan ilmiah dan praktis dalam penyusunan KUHAP baru. Ini tanggung jawab moral dan profesional kita,”
imbuh Jaksa Agung yang meminta seluruh jajaran Kejaksaan memastikan agar tugas dan kewenangan jaksa tetap diperkuat bukan mengalami degradasi.
Dalam isu efisiensi pemanfaatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Jaksa Agung mendorong seluruh jajaran agar menyerap anggaran secara optimal, efektif, dan tepat sasaran. Prioritas utama adalah peningkatan pelayanan masyarakat dan pengembangan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Jaksa Agung menekankan pentingnya pelaksanaan hasil rekomendasi Rakernas Kejaksaan yang tertuang dalam Instruksi Jaksa Agung Nomor 1 Tahun 2025 harus dijalankan tepat waktu dan menunjukkan perubahan nyata dalam efektivitas kinerja masing-masing bidang.
"Jika tidak ada perubahan, maka akan dilakukan evaluasi, termasuk sanksi,” tandasnya.
Menyinggung pemberitaan negatif terkait kinerja Kejaksaan belakangan ini, Jaksa Agung mengajak seluruh jajarannya untuk tidak terprovokasi dan menjawab semua tudingan dengan kerja nyata dan pelayanan hukum yang semakin baik.
Seluruh jajaran Kejaksaan diimbau untuk membangun komunikasi yang sehat dengan masyarakat dan media lewat pemberian informasi yang benar dan edukatif.
Kejaksaan.go.id
Mengakhiri sambutannya, Jaksa Agung mengajak seluruh insan Adhyaksa untuk kembali bekerja dengan semangat baru pasca Idulfitri.
“Bekerjalah dengan ikhlas. Keikhlasan dan ketulusan adalah bentuk ibadah kita. Semoga setiap tugas kita menjadi jalan keberkahan dan pengabdian yang suci,” pungkas Jaksa Agung.
JAM PIDSUS memeriksa sebanyak 7 orang saksi yang sebagian besar berasal dari direksi anak usaha PT Sritex
Baca SelengkapnyaJaksa Penyidk JAM PIDSUS memeriksa sebanyak 9 orang saksi.
Baca SelengkapnyaInstall Story Kejaksaan
story.kejaksaan.go.id