Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan Kejaksaan Agung RI (Kejagung) berupaya mengoptimalkan kinerja dan tata kelola Kejaksaan dengan memaksimalkan pengawasan agar tidak terjadi penyelewengan. Upaya ini dilakukan sehingga terwujud Kejaksaan yang adil, sistematis, dan transparan.
Salah satu optimalisasi yang sedang dijalankan adalah melakukan finalisasi Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan Komisi Kejaksaan RI dan sinkroinasasi data berbentuk digitalisasi laporan.
Tekad itu muncul dalam bentuk Rapat Koordinasi antara Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan Kejaksaan Agung dengan Komisi Kejaksaan yang berlangsung di Aula JAM-Pengawasan, Jakarta, Senin, 6 Januari 2025.
Jaksa Agung Muda Pengawasan (JAM-Was) Kejagung, Rudi Margono dalam sambutannya mengajak Satuan Kerja (Satker) bidang lain untuk bersinergi dalam memberdayakan institusi secara teknis.
Sementara dalam hal kinerja, lanjut JAM-Was, Kejaksaan diharapkan tidak hanya menjalani proses teknis penegakan hukum tetapi juga memaksimalkan pengawasan selama proses hukum berlangsung agar tidak terjadi penyelewengan.
JAM Bidang Pengawasan Kejagung juga mengundang Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sebagai pengawas tata kelola anggaran.
“Ke depannya, sistem pengawasan Kejaksaan akan terus kami optimalkan. Hal ini sebagai upaya mitigasi risiko. Kami juga mengundang Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk pembekalan para pegawai terkait dengan tata kelola anggaran. Pengawasan secara daring juga akan kami laksanakan,” jelas JAM-Was.
Secara struktural, jelas JAM-Was, JAM Bidang Pengawasan Kejagung bertindak sebagai koordinator terhadap satuan kerja Kejaksaan Tinggi hingga Kejaksaan Negeri dalam upaya mitigasi pelanggaran yang terjadi.
Sementara itu, Ketua Komisi Kejaksaan RI, Pujiono Suwandi menyatakan mitra kerja JAM Bidang Pengawasan Kejagung bersinergi dengan niat dan tujuan meningkatkan pengawasan yang sesuai dengan harapan Presiden RI dan publik.
Pemantauan kinerja diharapkan tidak ada intervensi dari pihak yang berkepentingan.
Saat ini MoU JAM Bidang Pengawasan Kejagung dan Komisi Kejaksaan RI sudah memasuki tahap penyelesaian dan menunggu penjadwalan dan JAM-Was dan Jaksa Agung.
2 Sorotan Mitigasi Risiko
Pada bagian lain, rapat koordinasi juga membahas beberapa permasalahan dalam upaya mitigasi yang perlu ditangani Kejaksaan RI.
Dua hal yang menjadi perhatian adalah percepatan proses pelaporan pengaduan ke Komisi Kejaksaan yang diharapkan memiliki alur secara sistematis agar bisa segera ditangani.
Komisi Kejaksaan RI juga meminta adanya pengawasan khusus terhadap kasus-kasus yang menarik perhatian publik (public interest) yang bebas dari pihak-pihak yang berkepentingan. Hal ini akan berpengaruh terhadap proses pengawasan.
Kejaksaan Agung RI mengajak seluruh pihak yang tergabung di Komisi Kejaksaan RI dan JAM Bidang Pengawasan untuk terus bersinergi dalam mengoptimalkan kinerja Kejaksaan untuk mewujudkan Kejaksaan yang adil, sistematis, dan transparan.
- editor
Audiensi itu dilakukan dalam rangka peningkatan kerja sama yang telah terjalin, khususnya mengawal transformasi positif di institusi Kejaksaan RI.
Baca SelengkapnyaJaksa Agung ST Burhanuddin membuka sekaligus memberikan sambutan dalam Rakernis Bidang Pengawasan Tahun 2024
Baca SelengkapnyaKomitmen tersebut disampaikan JAM-Pidum Kejaksaan Agung saat menerima audiensi Dirjen PP Kemenkumham.
Baca SelengkapnyaiIni merupakan langkah untuk memastikan bahwa pengelolaan dana desa sesuai dengan prinsip tata kelola yang baik serta meminimalkan potensi penyimpangan.
Baca SelengkapnyaJaksa Agung mengingatkan para Insan Adhyaksa terus menjaga tingkat kepercayaan publik yang sudah diraih.
Baca SelengkapnyaKejaksaan dan Kementerian Komdigi juga bersepakat untuk bersinergi dalam penanganan judi online
Baca SelengkapnyaKerja sama ini akan memudahkan jaksa dan pegawai Kejaksaan mencari koleksi peraturan perundang-undangan
Baca SelengkapnyaRapat tingkat menteri di dua desk yang diketahui Kejaksaan Agung menghasilkan lima kesimpulan*
Baca SelengkapnyaJaksa Agung ST Burhanuddin dalam kunjungan kerja virtual mengapresiasi kerja keras insan Adhyaksa dalam lima tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaJamintel melakukan sosialisasi Nota Kesepahaman antara Kejaksaan RI dan Kementerian Kesehatan.
Baca SelengkapnyaJAM-Intelijen memberikan arahan terkait lima isu strategis kepada jajaran Intelijen di pusat dan daerah
Baca SelengkapnyaKetua KIP menyampaikan apresiasi atas kinerja baik Kejaksaan dalam hal publikasi kepada masyarakat melalui media yang beragam.
Baca SelengkapnyaSinergi Kejaksaan dan OJK dapat mendorong penguatan dan penegakan hukum yang efektif serta turut berkontribusi mendorong pembangunan nasional.
Baca SelengkapnyaKolaborasi penanganan kasus yang melibatkan barang bukti kripto penting dilakukan kedua lembaga. Terlebih penggunaan mata uang digital tersebut semakin marak.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini merupakan bentuk keseriusan Kejaksaan dalam menyongsong pemberlakuan KUHP Nasional.
Baca SelengkapnyaJAM-Intelijen menegaskan ASN memiliki tanggung jawab moral dan hukum yang besar dalam menciptakan pemerintahan yang menjunjung tinggi keadilan dan efisiensi
Baca SelengkapnyaJaksa Agung Tutup Musrenbang Kejaksaan 2024: Setiap Butir Pemikiran Mampu Atasi Tantangan Korps Adhyaksa
Baca SelengkapnyaJamdatun Kejagung RI, Feri Wibisono, menyampaikan kunjungan ke Kejati Papua ini dilakukan dalam rangka memperkuat para JPN guna memberikan layanan masyarakat.
Baca SelengkapnyaKunjungan tersebut dalam rangka kegiatan monitoring, supervisi dan evaluasi gabungan Kinerja Bidang Intelijen Tahun 2024 di wilayah hukum Kejati Kepri.
Baca SelengkapnyaHasil evaluasi pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kejaksaan RI Tahun 2023 oleh Kementerian PANRB memberikan nilai Indeks Pelayanan Publik 76,99 (kategori “BB”)
Baca SelengkapnyaPuspenkum terus menyerap inspirasi dari berbagai pihak guna mendapatkan inspirasi dan inovasi.
Baca SelengkapnyaJAM-Pidsus) mengharapkan ada pendidikan untuk meningkatkan kualitas penanganan perkara di daerah.
Baca SelengkapnyaJAM-Datun mengungkapkan terdapat dua peran utama Kejaksaan dalam pelaksanaan UU tersebut
Baca SelengkapnyaBertujuan memperkuat koordinasi antar kementerian/lembaga dalam mencegah tindak pidana korupsi dan meningkatkan tata kelola pemerintahan yang lebih baik.
Baca SelengkapnyaJaksa Agung mengingatkan agar jajarannya selalu waspada. Jaksa Agung meminta jajarannya tidak lengah sedikit pun.
Baca Selengkapnya