

Publik selama ini mengenal sosok Prof Dr Sumitro Djojohadikusumo sebagai salah satu begawan ekonomi. Semasa kiprahnya di dunia birokrasi, Sumitro beberapa kali dipercaya menjadi anggota kabinet yang semuanya berkaitan dengan bidang ekonomi.
Tak banyak yang mengetahui bahwa sosok Sumitro bukan hanya seorang ekonom. Pria kelahiran Gombong, Kabuoaten Karanganyar ini juga menyumbangkan pemikiran dan memberikan perhatian yang besar pada perkembangan politik di Indonesia.
Acara bedah buku itu dihadiri Pengamat Politik Fachry Ali, sosiolog dan aktivis Hak Asasi Manusia Robertus Robet, serta Aryo Djojohadikusumo yang merupakan cucu dari Sumitor Djojohadikusumo.
Menurut Fachry Ali, buku berjudul "Jalan Keadilan Sumitro Djojohadikusumo" ini lahir dari kesadaran bahwa pemikiran Sumitro sering dipahami sebagai ekonomi teknis semata.
ujar Fachry Ali.
Fachry juga menuturkan bahwa negara harus lebih pintar dan cerdas dari masyarakat. Menurutnya, negara harus mencerdaskan supaya rakyat tidak tertipu secara politik.
Sementara Robertus Robet yang juga dikenal sebagai penulis mengungkapkan bahwa buku ini memberikan pesan penting bahwa keadilan tidak hanya tentang pembagian ekonomi, namun juga mengenai relasi antara warga dengan negara.
"Melalui sudut pandang penulis dari berbagai bidang, buku ini juga memberikan kritik dan representasi ulang mengenai pemikiran Sumitro, yang dalam konteks perkembangan zaman saat ini yaitu dari keadilan negara hingga tantangan baru seperti gender dan ekologi," ungkapnya.
Aryo Djojohadikusumo dalam pandangannya menyampaikan bahwa buku ini tak hanya mengajak pembacanya untuk membaca ulang pemikiran sang kakek, tetapi juga menawarkan landasan berpikiran baru bagi pembangunan Indonesia yang beretika, adil, dan mencerdaskan.
Putri Agita Milala bersaing di ajang Putri Indonesia 2025 sebagai Putri Indonesia Sumatera Utara 2025
Baca SelengkapnyaKejaksaan, melalui peran intelijen hukum, akan berkontribusi dalam mendukung tata kelola yang baik serta memberikan perlindungan hukum bagi seluruh pemangku kepentingan di bidang olahraga berkuda.
Baca Selengkapnya"Semoga semangat transformasi ini membawa manfaat besar bagi masyarakat dan mewujudkan keadilan yang berkelanjutan".
Baca SelengkapnyaKejati telah mengeluarkan surat edaran untuk seluruh insan Adhyaksa di Kejati, NTT, Kejari, dan Cabang Kejati di wilayah hukumnya
Baca Selengkapnyaebanyak 300 pelari dari berbagai kalangan turut berpartisipasi, menjadikan kegiatan ini sebagai simbol solidaritas dalam mendukung gerakan anti korupsi.
Baca SelengkapnyaDengan modal Rp50 juta dari Desa Geulanggang Kulam, budidaya jamur tiram diperkirakan dapat menghasilkan Rp 180 juta dalam waktu 6 bulan
Baca SelengkapnyaAcara ini dihadiri sejumlah pejabat tinggi, termasuk Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Wakil Pimpinan KPK Johanis Tanak, Para Jaksa Agung Muda.
Baca SelengkapnyaInstall Story Kejaksaan
story.kejaksaan.go.id