

Kejaksaan Agung menggelar Focus Group Discussion (FGD) Penetapan Hari Lahir Kejaksaan Republik Indonesia pada Senin, 26 Januari 2023 di Sheraton Grand Jakarta Gandaria City Hotel, Jakarta Selatan.
Dalam sambutannya, Wakil Jaksa Agung Sunarta menyampaikan bahwa penyebutan Jaksa Agung dalam struktur pemerintahan baru ada dalam penetapan pelantikan pejabat tinggi negara Kabinet Presidensil pada 2 September 1945. Jaksa Agung pertama yang dilantik adalah Mr. Gatot Taroenamihardja.
Dengan dilantiknya Jaksa Agung pertama kali dalam Kabinet Presidensiil, menjadi penanda telah dikukuhkannya institusi Kejaksaan RI pada struktur ketatanegaraan Indonesia.
Pasca dikukuhkannya Kejaksaan RI sebagai badan di bawah naungan Kementerian Kehakiman yang menjalankan fungsi terkait kekuasaan kehakiman, pada 6 Mei 1951 diadakan konferensi para Jaksa yang menyepakati untuk membentuk wadah organisasi profesi Jaksa dengan nama Persatuan Djaksa-Djaksa seluruh Indonesia (PERSADJA).
ujar Sunarta.
Seiring berjalannya waktu, lanjut dia, eksistensi institusi Kejaksaan RI terus mengalami perubahan yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat, serta bentuk negara dan sistem pemerintahan.
Perubahan mendasar terjadi pada struktur kelembagaan Kejaksaan RI yang pertama diawali pada saat rapat kabinet memutuskan bahwa Kejaksaan RI dipisahkan dari Departemen Kehakiman.
Keputusan tersebut dituangkan dalam Keputusan Presiden RI Nomor 204/1960 tertanggal 1 Agustus 1960 yang mulai berlaku sejak 22 Juli 1960. Oleh karenanya, 22 Juli ditetapkan sebagai Hari Bhakti Adhyaksa atau ulang tahun institusi Kejaksaan Agung.
jelas Sunarta.
Dia menambahkan bahwa riwayat pengabdian jaksa sebagai aparat penegak hukum khususnya penuntut umum, jauh melampaui usia organisasi Kejaksaan dan profesi jaksa itu sendiri.
Namun semenjak ditetapkannya hari lahir organisasi profesi jaksa (PERSAJA) pada 6 Mei 1951, menimbulkan pertanyaan terkait dengan sejarah lahirnya Kejaksaan RI.
ujarnya.
Oleh karena itu, Sunarta mengatakan bahwa FGD ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami sejarah terbentuknya kejaksaan sekaligus menggali saran dan masukan dari para peserta diskusi dalam menetapkan hari lahirnya Kejaksaan Republik Indonesia.
Dengan mengetahui sejarah kejaksaan, insan Adhyaksa diharapkan akan lebih mengenal jati diri dan identitas institusi kejaksaan maupun profesi jaksa.
Adapun narasumber dalam FGD ini yakni Prof. Dr. Susanto Zuhdi, M.Hum. dari Universitas Indonesia, Prof. Dr. Agus Mulyana, M.Hum. dari Universitas Pendidikan Indonesia, Dr. Fachrizal Afandi, S.Psi., S.H., M.H. selaku Tenaga Ahli Jaksa Agung RI, dan Sejarawan Iip D. Yahya.
Lahan ratusan ribu hektare itu selanjutnya diserahkan kepada PT Agrinas Palma, BUMN sektor perkebunan
Baca SelengkapnyaSalah satu saksi yang diperiksa adalah Komisaris PT Jenggala Maritim dan Direktur Utama PT Orbit Terminal Merak berinisial GRJ
Baca SelengkapnyaSinergi solid ini berhasil menyelamatkan aset tanah seluas 485.030 meter persegi
Baca SelengkapnyaJaksa Agung mengingatkan ada 3 nilai penting dalam puasa yang bisa diterapkan para Jaksa dalam menjalankan tugasnya.
Baca SelengkapnyaSelain bersilaturahmi, pertemuan Jaksa Agung dan Kepala BGN tersebut juga dalam rangka berkonsultasi terkait pendampingan program gizi nasional yang akan dijalankan lembaga tersebut.
Baca SelengkapnyaSelain penganiayaan, perkara yang diselesaikan melalui restorative justice juga terkait pencurian, penggelapan jabatan, hingga penadahan
Baca SelengkapnyaJaksa Agung menegaskan kerja sama antara Kejagung dan MUI dalam mengatasi permasalahan narkoba sangat penting
Baca SelengkapnyaTim Jaksa Penyidik Kejaksaan Agung memeriksa dua orang saksi terkait perkara impor gula
Baca SelengkapnyaJumlah rumah ibadah umat Islam di Sulawesi Selatan terdapat 15.398 unit masjid dan 3.025 unit mushalla
Baca SelengkapnyaPenyidik Kejati Jatim telah melakukan penggeledahan di lima lokasi.
Baca SelengkapnyaBazar Ramadan 2025 g bertujuan untuk memenuhi kebutuhan bahan pokok bagi para pegawai Kejaksaan Agung melalui persediaan Sembako dengan harga terjangkau.
Baca SelengkapnyaDesa bukan lagi sekadar objek pembangunan, tetapi harus menjadi penggerak utama pembangunan itu sendiri.
Baca SelengkapnyaPengamanan pembangunan strategis merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam mewujudkan visi "Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045".
Baca SelengkapnyaJaksa Penyidik JAM PIDSUS Kejagung sebelumnya telah menahan salah satu direksi PT Makassar Tenne berinisial TSEP.
Baca Selengkapnyapemeriksaan para saksi dilakukan untuk memperkuat pembuktian sekaligus melengkapi pemberkasan dalam perkara tersebut.
Baca SelengkapnyaInstall Story Kejaksaan
story.kejaksaan.go.id